Ada dua aplikasi yang paling sering dipakai buat urusan spreadsheet, yaitu Google Sheets dan Microsoft Excel. Tapi, pernah nggak sih kamu mikir, apa sih sebenarnya perbedaan Google Sheet dan Excel? Kenapa penting banget buat tahu perbedaan Google Sheet dan Excel, apalagi buat mahasiswa kayak kita?

Jawabannya simpel: karena perbedaan Google Sheet dan Excel bisa ngaruh banget ke cara kamu kerja, kolaborasi bareng temen, sampai ke efisiensi waktu dan hasil tugasmu selama berkuliah.

Mungkin banyak dosen atau organisasi kampus yang mulai beralih ke Google Sheet karena punya fitur kolaborasi lebih fleksibel, tapi di sisi lain, Excel masih jadi andalan buat analisis data yang lebih kompleks. Misal, ada juga yang memilih Google Sheet buat kerja kelompok, tapi kalau harus ngolah data statistik yang ribet, Excel lebih jago dibanding Google Sheet.

Nah, kalau kamu bingung dengan keputusan untuk memilih antara Google Sheet dan Excel, di artikel ini, saya bakal bahas tuntas perbedaan Google Sheet dan Excel, lengkap dengan kelebihan, kekurangan, dan tips biar kamu nggak salah pilih. Yuk, kita bahas bareng!

Perbedaan Google Sheet dan Excel

Oke, sekarang kita bahas satu per satu perbedaan Google Sheet dan Excel yang paling sering ditemui di dunia perkuliahan. Kira-kira mana yang paling cocok buat kamu?

1. Akses dan Penyimpanan Data

Fungsi Countif di Google Sheet 2

Salah satu perbedaan Google Sheet dan Excel yang paling kerasa adalah soal akses dan penyimpanan data. Google Sheet itu berbasis cloud, artinya semua file kamu otomatis tersimpan di Google Drive. Jadi, kamu bisa akses file dari mana aja, kapan aja, asal ada internet. Nggak perlu takut file hilang gara-gara lupa save, karena Google Sheet auto-save setiap detik.

Sedangkan Excel, terutama versi desktop, lebih mengandalkan penyimpanan lokal di laptop atau PC kamu. Memang sekarang ada Excel versi cloud lewat Microsoft 365 yang bisa auto-save ke OneDrive, tapi tetap aja, pengalaman cloud-nya nggak sefleksibel Google Sheet. Kalau kamu tipe mahasiswa yang sering kerja di warnet, perpustakaan, atau suka ganti-ganti device, Google Sheet jelas lebih praktis.

2. Kolaborasi Real-Time

Nah, ini dia salah satu alasan kenapa Google Sheet jadi favorit mahasiswa. Perbedaan Google Sheet dan Excel paling menonjol di fitur kolaborasi real-time. Di Google Sheet, kamu bisa kerja bareng temen satu kelompok dalam satu file yang sama, edit bareng, kasih komentar, bahkan chat langsung di dokumennya. Semua editan atau perubahan itu langsung kelihatan detik itu juga.

Di Excel, kolaborasi real-time baru bisa dipakai kalau kamu pakai Excel versi cloud (Microsoft 365). Kalau masih pakai Excel desktop, biasanya harus kirim file lewat email atau flashdisk, yang kadang bikin versi file jadi berantakan. Jadi, buat tugas kelompok atau proyek organisasi, Google Sheet lebih unggul soal kolaborasi.

3. Ketersediaan Offline

Rumus Excel yang Digunakan Tes Kerja - perbedaan Google sheet dan excel

Perbedaan Google Sheet dan Excel berikutnya adalah soal akses offline. Excel versi desktop jelas bisa dipakai tanpa internet, semua fitur tetap jalan.

Google Sheet juga bisa dipakai offline, tapi kamu harus aktifkan dulu mode offline di Google Chrome, dan beberapa fitur mungkin terbatas. Jadi, kalau kamu sering kerja di tempat tanpa WiFi atau sinyal, Excel lebih aman.

4. Fitur Lanjutan dan Fungsi

Buat kamu yang kuliahnya sering ngolah data, perbedaan Google Sheet dan Excel satu ini penting banget. Excel punya fitur-fitur canggih kayak Power Query, Power Pivot, Macros, dan Visual Basic for Applications (VBA) yang bisa bantu analisis data besar dan otomatisasi tugas. Jumlah formula di Excel juga lebih banyak, sekitar 450-an, sedangkan Google Sheet sekitar 200-an.

Google Sheet memang punya banyak fungsi dasar yang cukup buat tugas-tugas standar, tapi kalau udah masuk ke analisis statistik lanjutan atau data ribuan baris, Excel lebih stabil dan powerful. Misal, kamu mau bikin pivot table yang rumit atau analisis regresi, Excel lebih jago.

5. Kapasitas Data dan Performa

Fungsi Countif di Google Sheet 3

Kalau kamu sering kerja dengan data besar, perbedaan Google Sheet dan Excel kapasitas dan performa bakal kerasa banget. Google Sheet punya batas sekitar 10 juta sel per file, dan biasanya mulai lemot kalau data udah banyak banget. Excel bisa handle sampai 1 juta baris per sheet, dan performanya lebih stabil buat data besar.

Jadi, buat tugas statistik, penelitian, atau skripsi yang datanya segunung, Excel lebih bisa diandalkan. Tapi buat tugas harian atau data yang nggak terlalu besar, Google Sheet udah cukup banget.

6. Integrasi dengan Aplikasi Lain

Perbedaan Google Sheet dan Excel juga kelihatan dari integrasinya dengan aplikasi lain. Google Sheet terintegrasi dengan ekosistem Google, kayak Google Forms, Google Docs, Google Slides, sampai Google Data Studio. Misal, kamu bikin survey pakai Google Forms, hasilnya langsung masuk ke Google Sheet, gampang banget buat diolah.

Excel juga terintegrasi dengan produk Microsoft lain kayak Word, PowerPoint, dan Outlook. Kalau di kampus atau organisasi kamu udah pakai Microsoft Suite, mending pakai Excel aja. Tapi buat yang lebih sering pakai layanan Google, Google Sheet jelas lebih seamless.

7. Harga

Rumus Excel yang Wajib Dikuasai Mahasiswa (5)

Buat mahasiswa, harga itu penting. Google Sheet gratis untuk pengguna individu, cukup punya akun Google aja. Kalau butuh fitur premium, ada Google Workspace yang berbayar, tapi versi gratisnya udah sangat cukup buat tugas kuliah.

Excel, di sisi lain, biasanya harus beli lisensi Microsoft Office atau langganan Microsoft 365. Harganya sekitar 2-3 jutaan untuk sekali beli, atau sekitar 1 jutaan per tahun untuk langganan. Memang ada Excel online gratis, tapi fiturnya terbatas. Jadi, buat yang cari gratisan, Google Sheet lebih ramah di kantong.

8. Add-ons dan Ekstensi

Google Sheet punya banyak add-ons yang bisa diinstal langsung dari Google Workspace Marketplace. Misal, kamu butuh tools buat analisis statistik, import data dari web, atau integrasi dengan aplikasi lain, tinggal cari add-ons-nya. Excel juga punya add-ins dan bisa pakai VBA buat kustomisasi, tapi biasanya lebih ribet dan butuh skill programming.

9. Keamanan dan Kontrol Data

Manfaat Google Sheet untuk Mahasiswa 3.png

Soal keamanan, perbedaan Google Sheet dan Excel juga patut dipertimbangkan. Google Sheet menyimpan data di cloud Google, keamanannya cukup oke, tapi tetap ada risiko kalau akun Google kamu bocor.

Excel versi desktop lebih aman karena data disimpan lokal, tapi kalau file-nya hilang atau laptop rusak, ya wassalam. Excel cloud (OneDrive) juga punya fitur keamanan tinggi, terutama buat perusahaan.

10. Kompatibilitas File

Google Sheet bisa buka dan edit file Excel (.xlsx), tapi kadang ada fitur Excel yang nggak bisa jalan di Google Sheet, terutama yang pakai formula atau makro canggih. Sebaliknya, Excel bisa buka file Google Sheet yang diekspor ke .xlsx, tapi kadang formatting-nya berubah. Jadi, kalau kamu sering tukar file sama orang lain, pastikan formatnya kompatibel.

Jadi, setelah bahas panjang lebar soal perbedaan Google Sheet dan Excel, kira-kira mana yang lebih oke buat mahasiswa? Jawabannya: tergantung kebutuhan kamu.

Kalau kamu butuh kolaborasi real-time, akses gratis, dan kerja dari mana aja, Google Sheet jelas lebih unggul. Tapi kalau kamu sering ngolah data besar, butuh fitur analisis canggih, atau kerja di tempat tanpa internet, Excel masih jadi pilihan yang paling tepat.

Buat saya pribadi, dua-duanya penting buat dikuasai. Di kampus, saya sering pakai Google Sheet buat kerja kelompok atau ngumpulin data survey, karena gampang banget buat share dan edit bareng. Tapi kalau udah masuk ke tugas statistik atau analisis data skripsi, Excel jadi andalan karena fiturnya lebih lengkap dan performanya lebih stabil.

ASUS ExpertBook P3 (P3405)

Oh ya, satu tips lagi buat kamu yang sering kerja di laptop: pastikan device kamu cukup kuat buat handle Excel, apalagi kalau datanya gede. Saya sendiri pakai ASUS ExpertBook P3 (P3405), laptop ini ringan, baterainya awet, dan performanya ngebut buat multitasking, termasuk buka file Excel yang berat. Harganya juga masih sekitar 10 jutaan, jadi cocok buat mahasiswa yang butuh laptop tangguh tapi nggak mau keluar budget gede.

Intinya, pahami dulu perbedaan Google Sheet dan Excel, lalu pilih yang paling sesuai sama kebutuhanmu. Jangan ragu buat belajar dua-duanya, karena skill spreadsheet ini bakal kepake banget, baik di kuliah maupun nanti di dunia kerja. Selamat mencoba!

Listiorini Ajeng Purvashti

Listiorini Ajeng Purvashti

Leave a Comment