Dompet bulanan sering terasa bocor tanpa sadar, mulai dari nongkrong bareng teman, jajan impulsif karena diskon, sampai pengeluaran kecil yang nggak tercatat sama sekali. Dari sinilah muncul kebutuhan buat pakai aplikasi keuangan mahasiswa yang bisa bantu memantau setiap aliran uang masuk dan keluar.
Dengan bantuan aplikasi, kamu bisa tahu ke mana uang pergi sekaligus bisa bikin kamu tetap aman sampai akhir bulan. Yuk, coba pakai salah satu aplikasi keuangan mahasiswa ini!
Aplikasi Keuangan Mahasiswa
Setidaknya, kamu bisa pilih salah satu dari delapan aplikasi keuangan mahasiswa yang sudah saya rekomendasikan di bawah ini. Semuanya bisa digunakan secara mudah kok. Langsung bahas aja yuk apa aja aplikasi keuangan mahasiswa yang layak untuk dicoba!
1. Money Lover

Menurut saya, Money Lover itu ibarat aplikasi all-in-one buat yang lagi cari aplikasi keuangan mahasiswa. Kamu bisa sambungin langsung ke rekening bank atau kartu debit/kredit. Jadi, setiap transaksi otomatis tercatat tanpa harus ribet input manual. Cocok banget buat mahasiswa yang malas nyatet satu-satu setiap pengeluarannya.
Cara pakai:
- Setelah download, bikin dompet digital sesuai kebutuhan (misal: uang bulanan dari orang tua, beasiswa, atau gaji freelance).
- Atur kategori pengeluaran: makan, transportasi, hiburan, belanja kampus.
- Set reminder tagihan bulanan kayak kos, listrik, atau internet.
Kelebihan:
- Otomatisasi tinggi, jadi minim ribet.
- Grafik dan diagramnya enak banget buat nge-track pengeluaran.
- Bisa bikin budget bulanan atau target tabungan.
Kekurangan:
- Versi gratisnya terbatas, jadi beberapa fitur premium perlu bayar.
- Kadang agak berat kalau dipasang di HP yang agak jadul.
Kalau kamu tipe mahasiswa yang sering transaksi digital, Money Lover ini bakal terasa sangat membantu.
2. Spendee

Spendee lebih ke arah aplikasi keuangan mahasiswa yang fokus pada visualisasi. Tampilan UI/UX-nya modern dan gampang banget dipahami. Mahasiswa yang suka sesuatu yang simpel tapi tetap estetik pasti betah di sini.
Cara pakai:
- Bikin kategori sesuai kebutuhan (misal: makan, print tugas, skincare, nongkrong).
- Bisa bikin dompet bersama kalau kamu sekosan atau sering patungan dengan teman.
- Masukkan pengeluaran harian, nanti aplikasinya bikin grafik bulanan otomatis.
Kelebihan:
- Ada fitur dompet bersama (jarang dimiliki aplikasi lain).
- Visualisasi jelas, jadi langsung tahu duitmu paling banyak habis buat apa.
- Mendukung multi-currency, cocok kalau kamu ada rencana exchange atau sering beli barang dari luar negeri.
Kekurangan:
- Fitur sinkronisasi bank hanya tersedia di versi premium.
- Kadang over-simple, jadi kurang detail buat mahasiswa yang pengen catatan breakdown lebih detail.
Kalau kamu mahasiswa visual learner, Spendee bisa jadi partner yang bikin “uang keluar” lebih kelihatan jelas.
3. Wallet by BudgetBakers

Kalau kamu nyari aplikasi keuangan mahasiswa yang beneran lengkap, Wallet jawabannya. Aplikasi ini bisa nyatet pemasukan dan pengeluaran, sekaligus nge-manage utang atau cicilan.
Cara pakai:
- Daftar akun, lalu pilih apakah mau input manual atau sinkronisasi dengan bank (di beberapa negara).
- Buat budget per kategori bulanan, misalnya Rp1 juta untuk makan, Rp500 ribu untuk transportasi.
- Gunakan fitur “goals” untuk nabung (contoh: beli laptop baru, nabung buat traveling).
Kelebihan:
- Bisa berbagi dompet dengan teman/kelompok.
- Laporan detail banget dengan grafik interaktif.
- Ada fitur garansi barang dan catatan utang.
Kekurangan:
- Banyak fitur premiumnya, jadi kalau kamu nggak langganan maka tidak bisa nikmatin fitur tersebut.
- Awal pemakaian agak ribet karena menunya banyak.
Wallet ini cocok banget buat mahasiswa yang serius banget ngatur keuangan, apalagi kalau kamu punya target finansial jangka panjang.
4. Catatan Keuangan Harian

Kalau kamu tipe mahasiswa yang males ribet, coba deh Catatan Keuangan Harian. Aplikasi keuangan mahasiswa ini ringan, gratis, dan fokus ke pencatatan harian doang.
Cara pakai:
- Setiap kali ada pemasukan/pengeluaran, langsung catat di aplikasinya.
- Pilih kategori pengeluaran (makan, bensin, fotokopi).
- Lihat rekap akhir bulan untuk evaluasi.
Kelebihan:
- Ringan banget, cocok buat HP kentang.
- Proses input cepat.
- Gratis tanpa ribet.
Kekurangan:
- Nggak ada fitur budgeting otomatis.
- Analisis keuangannya masih terbatas.
Kalau kamu cuma butuh aplikasi simpel buat catatan harian, ini pilihan tepat.
5. Monefy

Monefy adalah aplikasi keuangan mahasiswa yang punya konsep unik: kamu tinggal klik ikon untuk menambahkan pengeluaran. Jadi, lebih cepat daripada harus isi detail satu per satu.
Cara pakai:
- Masukkan saldo awal.
- Setiap kali ada pengeluaran, cukup klik ikon kategori (misalnya ikon makanan, transport, hiburan).
- Lihat ringkasan pengeluaran harian/mingguan/bulanan.
Kelebihan:
- Simple banget, cocok buat mahasiswa yang sibuk.
- Tampilan visual berbentuk pie chart, bikin gampang ngerti.
- Mendukung sinkronisasi antar perangkat.
Kekurangan:
- Fitur terbatas kalau nggak beli versi pro.
- Kurang fleksibel buat bikin kategori custom detail.
Monefy enak banget buat mahasiswa yang lebih suka interface cepat dan praktis.
6. Expense Manager

Kalau kamu suka aplikasi keuangan mahasiswa yang straight to the point, Expense Manager bisa jadi alternatif. Aplikasi ini memungkinkan kamu untuk bikin catatan detail tiap transaksi.
Cara pakai:
- Input manual pemasukan/pengeluaran.
- Bisa tambahin catatan kecil di tiap transaksi biar jelas penggunaannya.
- Download laporan dalam format Excel.
Kelebihan:
- Laporan bisa diekspor, cocok buat mahasiswa akuntansi atau yang suka analisis detail.
- Gratis dan ringan.
- Bisa dipakai offline.
Kekurangan:
- UI agak jadul.
- Fitur terbatas dibanding aplikasi modern.
Cocok kalau kamu suka data detail yang bisa diolah lebih lanjut di laptop.
7. Aplikasi Mobile Banking

Jangan remehkan mobile banking. Memang bukan aplikasi khusus keuangan mahasiswa, tapi semua transaksi dari rekeningmu langsung tercatat di sini.
Cara pakai:
- Aktifkan mobile banking sesuai bank kamu.
- Lihat ringkasan mutasi rekening bulanan.
- Manfaatkan fitur pembayaran tagihan otomatis.
Kelebihan:
- Aman karena langsung dari bank.
- Semua transaksi tercatat real-time.
- Bisa langsung transfer, bayar, atau top-up e-wallet.
Kekurangan:
- Analisis keuangannya nggak sedetail aplikasi khusus.
- Hanya terbatas ke satu bank.
Ini cocok banget buat mahasiswa yang pengen simpel tanpa aplikasi tambahan.
8. Spreadsheet Manual (Excel/Google Sheets)

Kalau kamu mahasiswa yang lebih old school atau suka kontrol atas segala hal, Excel atau Google Sheets bisa jadi pilihan aplikasi keuangan mahasiswa yang paling cocok.
Cara pakai:
- Bikin tabel pemasukan dan pengeluaran.
- Tambahkan rumus sederhana (SUM, IF, dll.) buat otomatisasi.
- Analisis pengeluaran bulanan secara manual.
Kelebihan:
- Gratis dan fleksibel.
- Bisa disesuaikan 100% dengan kebutuhanmu.
- Nggak perlu internet kalau pakai offline Excel.
Kekurangan:
- Butuh kedisiplinan tinggi.
- Nggak ada notifikasi otomatis.

Pakai aplikasi keuangan mahasiswa memang membantu, tapi hasilnya bakal maksimal kalau kamu punya perangkat yang mendukung. Misalnya, kalau kamu sering pakai Excel atau Google Sheets untuk catatan keuangan, akan lebih enak kalau dikerjakan di laptop. Nah, salah satu rekomendasi yang pas buat mahasiswa adalah ASUS Vivobook 14 (A1407CA).
Laptop ini udah pakai Intel® Core™ Ultra 5 dengan NPU AI Boost, jadi selain lancar untuk kuliah online dan kerjaan multitasking, juga hemat daya. Layarnya 14 inci WUXGA pas banget buat buka aplikasi keuangan sambil ngerjain tugas. Beratnya cuma 1,4 kg, jadi nggak bikin pegel kalau dibawa ke kampus. Plus, ada fitur keamanan Windows Hello dan standar military grade yang bikin laptop ini awet dipakai jangka panjang.
Bayangin kamu bisa catat pengeluaran di Excel, cek aplikasi Wallet via browser, sambil buka tab tugas kuliah—semua lancar tanpa lag. Jadi, bukan cuma aplikasi keuangan yang bikin kamu “anti miskin”, tapi juga pilihan laptop yang mendukung produktivitas sehari-hari.
Jadi, gimana menurut kamu? Mau coba yang simpel kayak Catatan Keuangan Harian, atau langsung serius pakai Wallet? Yang jelas, kuncinya konsisten. Aplikasi keuangan mahasiswa cuma tools, tapi kalau kamu rajin atur uang pakai aplikasi keuangan mahasiswa, dijamin akhir bulan nggak lagi bokek.