Perbedaan CV dan resume itu kadang bikin bingung, ya, apalagi buat kamu yang baru mulai cari magang atau kerja pertama kali. Sama-sama buat ngelamar, sama-sama isinya tentang diri kamu, tapi kok bisa beda? Nah, di artikel ini saya bakal bahas tuntas soal perbedaan CV dan resume biar kamu nggak salah kirim dokumen sehingga peluang kamu buat dapet kerja makin besar.
Jujur aja, banyak banget mahasiswa yang asal kirim CV atau resume tanpa tahu bedanya. Padahal, kalau salah pakai dokumen, bisa-bisa lamaran kamu langsung dilewatin sama HRD—sayang banget, kan? Makanya penting buat ngerti dulu perbedaan CV dan resume, karena keduanya dipakai buat tujuan yang beda.
Gini, CV itu ibarat cerita lengkap tentang hidup akademik dan profesional kamu. Biasanya, CV dipakai buat daftar beasiswa, program riset, atau posisi dosen. Sedangkan resume itu versi singkat dan padat—cocok buat kamu yang mau apply kerja di perusahaan, terutama di dunia industri atau kreatif. Dari sini aja udah mulai kelihatan kan perbedaan CV dan resume?
Intinya, perbedaan CV dan resume itu bukan cuma soal panjang dokumen, tapi juga soal isi, gaya penulisan, sampai di mana dan kapan kamu harus pakainya. Kalau kamu ngerti cara bedain keduanya, kamu bakal lebih siap masuk ke dunia kerja, lebih percaya diri, dan pastinya bikin HR lebih tertarik buat baca lamaran kamu.
Yuk, sekarang kita bahas bareng-bareng semua poin penting tentang perbedaan CV dan resume, lengkap dengan penjelasan dan contoh biar makin gampang dipahami!
Perbedaan CV dan Resume
Buat kamu yang lagi siapin dokumen lamaran kerja, magang, atau internship, penting banget buat tahu apa beda antara CV (Curriculum Vitae) dan resume. Keduanya memang sama-sama digunakan untuk menunjukkan kualifikasi kamu, tapi dari segi panjang, isi, hingga penggunaannya, keduanya sangat berbeda.
1. Panjang Dokumen

CV biasanya punya panjang yang jauh lebih fleksibel, bisa mulai dari dua hingga sepuluh halaman tergantung seberapa banyak pengalaman akademik dan riset, atau bahkan pengalaman kerja dan proyek kerja yang kamu punya. Sementara itu, resume dibuat sepadat dan seefisien mungkin, idealnya hanya satu atau dua halaman.
- CV: 2–10 halaman, tergantung jumlah pengalaman dan publikasi.
- Resume: 1–2 halaman, harus singkat dan langsung ke poin penting.
2. Tujuan Penggunaan
CV dirancang untuk kebutuhan akademik seperti melamar beasiswa, program riset, atau posisi dosen, tapi terkadang juga bisa untuk melamar pekerjaan. Resume dipakai untuk melamar kerja di dunia industri dan profesional, seperti magang, pekerjaan kantoran, atau posisi di perusahaan kreatif.
- CV: Cocok untuk beasiswa, riset, akademik, dan medis.
- Resume: Cocok untuk kerja di perusahaan, magang, dan industri kreatif.
3. Isi Dokumen

CV berisi data lengkap seperti riwayat pendidikan, topik riset, publikasi, dan pengalaman mengajar atau bekerja. Resume lebih fokus pada informasi yang relevan dengan posisi yang dilamar, seperti pengalaman kerja, keahlian, dan pencapaian.
- CV: Pendidikan, jurnal, seminar, organisasi, skill teknis.
- Resume: Pengalaman kerja relevan, skill utama, sertifikasi.
4. Format Penulisan
CV menggunakan gaya penulisan deskriptif dan naratif, mirip seperti cerita profesional kamu secara lengkap. Sebaliknya, resume lebih to the point, menggunakan bullet point yang mudah dipindai oleh rekruter.
- CV: Format naratif, menjelaskan detail tiap bagian.
- Resume: Format bullet point yang ringkas dan efisien.
5. Gaya Bahasa

Gaya bahasa dalam CV cenderung lebih formal dan mendalam, menekankan latar belakang akademik. Resume menggunakan bahasa yang praktis, fokus pada hasil dan pencapaian, agar mudah dibaca dalam waktu singkat.
- CV: Formal dan terstruktur.
- Resume: Praktis dan langsung menunjukkan value kamu.
6. Kustomisasi
CV tidak selalu harus diubah setiap kali apply posisi baru. Resume justru harus selalu dikustomisasi sesuai posisi yang dilamar, biar lebih relevan dan menarik perhatian HR.
- CV: Versi standar bisa dipakai berulang.
- Resume: Wajib disesuaikan untuk setiap lowongan kerja.
7. Penggunaan Global
CV biasanya lebih banyak digunakan di negara-negara Eropa dan lingkungan akademik atau penelitian. Resume justru populer di Amerika Serikat dan sektor swasta.
- CV: Digunakan di Eropa, institusi riset, dan dunia akademik.
- Resume: Umum di Amerika dan industri swasta.
8. Komponen Utama
Nah, di bagian ini, kamu bakal lihat gimana struktur atau isi dari CV dan resume itu beda banget. Walaupun sama-sama dipakai buat ngelamar kerja atau beasiswa, keduanya punya komponen yang mencerminkan tujuan dan cara penyampaiannya masing-masing.
CV (Curriculum Vitae)

Isi dari CV itu biasanya super lengkap, cocok banget buat kamu yang apply ke posisi akademik, penelitian, atau beasiswa. Beberapa komponen utama dalam CV antara lain:
- Data diri lengkap: Mulai dari nama, tempat dan tanggal lahir, alamat domisili, sampai kontak yang bisa dihubungi seperti email dan nomor HP.
- Profil pribadi dan tujuan akademik/profesional: Ini semacam pembukaan yang menjelaskan siapa kamu dan kamu mau melangkah ke mana di dunia akademik/profesional.
- Riwayat pendidikan: Detail banget. Bukan cuma nama kampus dan jurusan, tapi juga bisa mencakup topik skripsi/tesis, IPK, atau penghargaan akademik yang pernah kamu dapetin.
- Pengalaman mengajar: Buat yang pernah jadi asisten dosen, tutor, atau ngajar di lembaga pendidikan, bagian ini penting banget buat ditonjolkan.
- Publikasi dan jurnal ilmiah: Kalau kamu pernah nulis artikel ilmiah, jurnal, atau makalah konferensi, cantumkan semua di sini lengkap dengan link atau DOI-nya.
- Seminar atau konferensi: Daftar acara akademik yang pernah kamu ikuti atau presentasi di dalamnya juga perlu masuk, biar kredibilitas kamu makin kelihatan.
- Organisasi dan kegiatan sosial: Aktivitas di luar akademik, seperti organisasi mahasiswa, kepanitiaan, atau kegiatan volunteer juga menunjukkan sisi aktif dan kolaboratif kamu.
- Skill teknis dan bahasa asing: Cantumkan kemampuan teknis (misalnya software statistik, coding, desain) dan kemampuan bahasa (TOEFL, JLPT, dll) yang relevan.
Resume

Beda lagi dengan resume. Dokumen ini lebih ringkas dan langsung to the point, biasanya cuma satu halaman. Resume cocok buat kamu yang apply kerja di perusahaan atau startup. Berikut komponen utamanya:
- Nama, email, nomor HP, dan link LinkedIn: Informasi kontak yang simpel tapi wajib. Kalau kamu punya portofolio online, bisa juga ditambahkan.
- Ringkasan profesional: Satu paragraf pendek yang menjelaskan pengalaman kerja kamu secara umum dan tujuan profesional kamu dalam waktu dekat.
- Pendidikan (yang relevan): Nggak semua riwayat pendidikan harus dicantumkan, cukup yang paling relevan dengan posisi yang dilamar.
- Pengalaman kerja/magang: Fokus ke pekerjaan atau magang yang berhubungan langsung dengan posisi yang kamu incar. Jangan lupa tulis pencapaian, bukan cuma jobdesc.
- Skill teknis dan soft skills utama: Misalnya, Adobe Premiere, SQL, teamwork, komunikasi, atau manajemen waktu. Pilih yang benar-benar nyambung sama lowongan.
- Sertifikasi (opsional tapi penting): Kalau kamu punya sertifikat pelatihan atau keahlian tertentu (kayak Google Digital Garage, Coursera, dll), bisa banget dicantumkan.
- Pengalaman organisasi atau volunteer: Nggak wajib, tapi kalau kamu punya pengalaman relevan yang bisa jadi nilai tambah, masukin aja.
Sekarang kamu udah ngerti, kan, perbedaan CV dan resume itu bukan sekadar beda panjang doang, tapi juga beda tujuan dan isinya. CV cocok buat daftar beasiswa, program riset, posisi dosen, atau kerja di luar negeri.
Sementara itu, resume lebih pas buat lamar magang, kerja di perusahaan, atau kirim lamaran via email HRD. Sayangnya, banyak mahasiswa masih asal pilih dokumen lamaran tanpa tahu konteks. Misalnya, kirim resume ke program riset bisa bikin kamu keliatan kurang serius, atau sebaliknya, kirim CV panjang ke start-up bikin HR malas baca.
Intinya, CV dan resume itu bukan formalitas—mereka modal awal kamu buat masuk ke dunia profesional. Mulai dari sekarang, saya saranin kamu bikin dua-duanya, lalu edit sesuai kebutuhan. Jadi, kamu punya versi standar yang bisa kamu sesuaikan kapan saja akan bantu kamu lebih siap dan efisien saat melamar pekerjaan.
Nah, biar proses nulis dan ngedit CV atau resume makin lancar, kamu juga butuh laptop yang tangguh apalagi kalau kamu sering kerja dari kampus, kafe, atau coworking space. ASUS punya banyak pilihan laptop tahan banting yang cocok buat mahasiswa aktif seperti kamu:
- ProArt PZ13 (HT5306): ringan, AI-ready, cocok buat mahasiswa desain dan kreator.
- ProArt P16 (H7606): powerful untuk tugas berat seperti editing dan coding.
- ProArt PX13 (HN7306): convertible dan fleksibel, cocok buat kerja mobile.
- Zenbook A14 (UX3407): ringan <1 kg, baterai awet, cocok buat multitasking harian.
- Zenbook S 14 (UX5406): stylish, kuat, dan tahan lama untuk kuliah sampai kerja.
Untuk penjelasan lebih lengkap soal rekomendasi laptop di atas, kamu bisa cek artikel: 5 Laptop ASUS Tahan Banting untuk Mahasiswa, Pasti Awet! Tapi, kalau kamu punya rekomendasi lainnya, coba tulis di kolom komentar, ya!