Sebagai mahasiswa tingkat akhir atau fresh graduate, kamu pasti pernah ngerasain bingung banget saat harus mulai cari kerja. Rasanya kayak semua lowongan minta “pengalaman kerja minimal 1 tahun”, padahal kamu baru aja lulus. Tapi tenang aja, ada jalan ninja yang bisa kamu pakai: Jobstreet. Nah, di artikel ini saya akan bahas lengkap cara menggunakan Jobstreet meskipun kamu belum punya pengalaman kerja.
Saya juga pernah di posisi kamu—ngerasa nggak pede ngisi profil, bingung milih lowongan, dan takut nggak dilirik HRD. Tapi setelah coba-coba dan belajar dari pengalaman, akhirnya ngerti juga cara mainnya. Yuk, saya bantu kamu pelajari langkah-langkahnya!
Cara Menggunakan Jobstreet
Sebelum masuk ke teknis cara menggunakan Jobstreet, kita kupas dulu, yuk, kenapa sih harus Jobstreet? Gampangnya, Jobstreet itu platform pencari kerja yang udah dipakai di banyak negara Asia, termasuk Indonesia. Platform ini punya ribuan lowongan dari berbagai perusahaan dan udah jadi andalan buat cari kerja, baik yang baru lulus atau yang udah berpengalaman.
Buat kamu yang belum punya pengalaman kerja, Jobstreet punya fitur-fitur yang bisa bantu kamu lebih gampang dapat kerja, seperti “Strong Match”, visibilitas profil ke HRD, dan rekomendasi lowongan yang sesuai kemampuan kamu.
Nah, kalau kamu udah yakin untuk mulai eksplor di Jobstreet demi pekerjaan impian, langsung praktikkan 10 cara menggunakan Jobstreet berikut ini, ya!
1. Buat dan Lengkapi Profil Jobstreet
Langkah pertama cara menggunakan Jobstreet adalah bikin akun dan lengkapi profil kamu. Jangan takut meskipun kamu belum punya pengalaman kerja ya! Isi profil kamu dengan:
- Deskripsi diri singkat tapi powerful. Contoh: “Lulusan S1 Psikologi dengan minat tinggi di bidang HR dan people development. Aktif di organisasi kampus dan pernah magang sebagai asisten HRD.”
- Pendidikan terakhir lengkap beserta tahun masuk dan lulus.
- Pengalaman organisasi atau magang meskipun nggak digaji, tulis aja semua yang relevan.
- Kemampuan atau skill yang kamu kuasai, seperti Microsoft Office, Canva, Adobe Photoshop, bahasa asing, public speaking, dll.
- Bahasa: tulis semua bahasa yang kamu kuasai, meski cuma level dasar.
Tips: Tulis semuanya dalam bahasa Indonesia yang rapi, atau pakai bahasa Inggris kalau kamu yakin grammar-mu oke.
2. Unggah CV ATS Friendly
CV adalah senjata utama kamu. Buat CV yang sederhana, bersih, dan mudah dibaca oleh sistem Applicant Tracking System (ATS). Hindari desain ribet atau banyak warna. Struktur CV yang cocok untuk kamu yang belum punya pengalaman kerja:
- Informasi pribadi (nama, kontak, lokasi)
- Ringkasan profil
- Pendidikan
- Pengalaman organisasi / magang
- Keahlian
- Sertifikat (jika ada)
Simpan file dalam format PDF dan beri nama file yang profesional, seperti
CV_NamaLengkap.pdf.
3. Tulis Deskripsi Diri yang Relevan
Jobstreet punya kolom “Personal Summary” atau “Ringkasan Diri”. Gunakan bagian ini buat promosiin diri kamu. Jangan dikosongin ya! Contoh deskripsi untuk kamu yang belum punya pengalaman:
“Lulusan S1 Ilmu Komunikasi Universitas X. Aktif sebagai ketua Himpunan Mahasiswa, terbiasa mengelola event dan kampanye digital. Menguasai content writing, social media management, dan public speaking. Siap belajar dan berkembang di dunia profesional.”
4. Gunakan Fitur Pencarian Lowongan dengan Cerdas
Nah, ini bagian serunya! Di halaman utama, kamu akan lihat kolom pencarian. Gunakan fitur ini dengan kombinasi:
- Keyword: ketik posisi yang kamu minati, misalnya “admin”, “magang digital marketing”, atau “fresh graduate”.
- Klasifikasi: pilih kategori pekerjaan yang sesuai dengan jurusan atau minatmu.
- Lokasi: tentukan area tempat kamu ingin kerja.
- Jenis kerja: kamu bisa pilih full-time, part-time, atau magang.
Kalau masih bingung cari keyword, kamu bisa mulai dari yang umum kayak:
- “Fresh graduate”
- “Internship”
- “Entry level”
- “Tanpa pengalaman”
Pro tip: simpan pencarian kamu biar bisa dipantau secara rutin lewat fitur Job Alert.
5. Pilih Lowongan yang Relevan
Saat ketemu lowongan yang cocok, jangan asal klik “Lamar Sekarang”. Baca dulu deskripsi pekerjaannya dengan teliti dan tanyakan pada diri sendiri empat pertanyaan ini:
- Apakah butuh pengalaman kerja?
- Apakah skill-nya cocok dengan kamu?
- Lokasinya sesuai nggak?
- Apakah ada benefit atau pelatihan?
Kalau kamu nemu lowongan dengan syarat “berpengalaman” tapi kamu merasa mampu, tetap boleh dicoba. Tulis aja di surat lamaran kalau kamu siap belajar dan cepat beradaptasi.
6. Kirim Lamaran Kerja dengan Surat Lamaran yang Meyakinkan
Setelah klik “Lamar”, kamu akan disuruh pilih CV, lalu menulis atau mengunggah surat lamaran. Nah, ini bagian yang sering disepelekan. Buat surat lamaran yang singkat, jujur, dan spesifik. Jangan pakai kalimat klise kayak “Saya siap bekerja keras demi perusahaan ini”. Contoh surat lamaran buat mahasiswa:
Yth. Tim Rekrutmen [Nama Perusahaan],
Saya, [Nama Kamu], lulusan S1 Sistem Informasi Universitas ABC, sangat tertarik untuk mengisi posisi Staff IT yang tersedia di perusahaan Anda.
Selama kuliah, saya aktif mengikuti organisasi kampus dan pernah magang sebagai asisten teknisi jaringan di Lab Kampus. Saya menguasai HTML, CSS, dan troubleshooting dasar hardware.
Dengan motivasi kuat dan kemauan untuk terus belajar, saya yakin bisa memberikan kontribusi positif untuk tim Anda.
Terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu.
Hormat saya,
[Nama Kamu]
7. Jawab Pertanyaan HRD dengan Jujur
Kalau kamu sudah selesai upload CV dan surat lamaran di Jobstreet, biasanya akan muncul bagian tambahan berisi pertanyaan dari perusahaan. Ini bukan pertanyaan formalitas, ya, tapi jadi bagian penting dari sistem screening awal yang dilakukan HRD. Pertanyaan ini dirancang untuk mengetahui apakah kamu cocok secara teknis dan logistik dengan posisi yang mereka tawarkan. Pertanyaannya meliputi:
- Berapa ekspektasi gaji kamu?
- Kapan bisa mulai kerja?
- Apakah bersedia kerja di lokasi X?
Jawab sejujur mungkin. Nggak usah mengada-ada karena jawaban ini bisa jadi bahan penilaian awal rekruter.
8. Aktifkan Fitur “Visibilitas Profil”
Nah, ini fitur keren di Jobstreet. Kalau kamu aktifkan visibilitas profil, HRD bisa melihat profil kamu bahkan sebelum kamu melamar. Kadang, kamu bisa dapat tawaran kerja langsung tanpa apply dulu—mirip headhunting versi mahasiswa. Jadi, kamu harus memastikan beberapa hal ini:
- Update profil minimal seminggu sekali
- Jangan biarkan ada kolom kosong
- Pasang foto profesional (jangan selfie)
9. Pantau Status Lamaran Secara Rutin
Setelah kamu kirim lamaran, jangan lupa buat rutin cek statusnya di tab “Lamaran Saya” yang ada di aplikasi atau website Jobstreet. Di situ kamu bisa lihat status lamaran kamu—apakah masih Dalam Proses, sudah Ditolak, atau Tidak Dilanjutkan.
Kamu juga bisa cek kapan kamu melamar dan ke perusahaan mana saja kamu melamar. Kalau belum ada kabar, nggak usah langsung baper atau ngerasa gagal. Proses rekrutmen memang butuh waktu, jadi tetap semangat dan terus perbarui profil kamu. Siapa tahu kesempatan berikutnya justru lebih cocok dan datang dari arah yang nggak kamu duga.
10. Upgrade Diri Sambil Nunggu Panggilan
Sambil nunggu panggilan kerja, sebaiknya jangan cuma duduk diam dan ngecek notifikasi tiap menit. Justru ini waktu yang pas buat upgrade diri! Kamu bisa ikut berbagai webinar gratis yang banyak banget tersedia di internet, ambil sertifikat online dari platform seperti Google Career Certificates, Coursera, atau yang lainnya, dan fokus mengasah skill yang banyak dicari perusahaan—mulai dari Excel, desain grafis, sampai public speaking.
Kalau kamu suka nulis, coba deh mulai aktif di blog atau LinkedIn. Selain jadi ajang personal branding, aktivitas ini juga bikin kamu kelihatan aktif dan serius membangun karier. Semua hal ini bisa kamu masukin ke profil Jobstreet kamu nantinya sebagai tambahan nilai yang relevan dan bikin HRD makin tertarik melirik kamu.
Jadi, walaupun kamu belum punya pengalaman kerja, kamu tetap bisa bersaing di dunia profesional kalau tahu cara menggunakan Jobstreet dengan maksimal. Kuncinya adalah bikin profil yang jujur, menarik, dan lengkap. Gimana caranya?
- Lengkapi CV dengan pengalaman organisasi, project kampus, dan skill yang relevan.
- Jangan lupa kirim surat lamaran yang personal dan profesional. Supaya makin dilirik HRD, ada beberapa hal kecil yang nggak boleh kamu sepelekan: gunakan email yang profesional (misalnya
[email protected]). - Hindari nama file CV yang aneh kayak
CV_final_fix_banget.pdf. - Jangan asal apply ke 50 lowongan sekaligus dalam sehari. Lebih baik fokus ke 5–10 lowongan yang sesuai minat dan kemampuan kamu.
- Kalau ada kolom opsional di formulir Jobstreet, tetap isi, karena ini bisa jadi nilai plus buat kamu.
Sebagai mahasiswa atau fresh graduate, kamu punya keuntungan yang potensial, yaitu semangat belajar tinggi dan waktu untuk eksplor apapun yang kamu minati. Jadi, manfaatkan semua fitur yang ada di Jobstreet dan terus asah skill kamu. Jangan cepat menyerah, proses cari kerja itu butuh waktu, tapi kalau kamu konsisten, hasilnya pasti akan datang. Semangat ya, semoga kamu segera dapat kerja impian lewat Jobstreet!
Oh iya, untuk yang lagi cari laptop baru buat menjajaki dunia profesional pertama kalinya, coba deh cek di artikel ini: 5 Laptop ASUS 10 Jutaan untuk Mahasiswa, Pasti Kencang!
