Aplikasi belajar bahasa asing jadi salah satu senjata penting buat mahasiswa yang mau bersaing di dunia global. Entah tujuannya untuk mendapatkan beasiswa, ikut program pertukaran pelajar, magang di perusahaan multinasional, atau sekadar menikmati film dan drama tanpa subtitle, kemampuan bahasa asing jelas bikin banyak peluang baru terbuka.

Berkat perkembangan teknologi, sekarang ada banyak aplikasi belajar bahasa asing yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja, bahkan sambil rebahan di kos.

Menariknya, aplikasi belajar bahasa asing masa kini nggak cuma fokus pada hafalan kosakata, tapi juga menyediakan latihan percakapan, audio listening, dan simulasi interaktif bersama native speaker. Apalagi, sebagian aplikasi belajar bahasa asing tersedia gratis, sementara yang lain menawarkan fitur premium untuk pengalaman belajar yang lebih lengkap.

Aplikasi Belajar Bahasa Asing

Aplikasi belajar bahasa asing bisa jadi kunci buat buka peluang beasiswa, kerja, atau sekadar ngobrol lancar sama native speaker. Pilih mana aplikasi belajar bahasa asing yang cocok, manfaatkan fitur gratisnya, dan mulai latihan sekarang biar skill bahasamu naik level!

1. Duolingo – Si Primadona Belajar Bahasa

Duolingo

Kalau ngomongin aplikasi belajar bahasa asing, Duolingo udah kayak “first love” buat banyak orang. Interface-nya warna-warni, pakai sistem “streak” harian, dan formatnya kayak main game. Kamu bisa belajar lebih dari 40 bahasa, mulai dari Inggris, Jepang, Jerman, sampai bahasa-bahasa unik kayak Swahili.

Kelebihan:

  • Gratis untuk fitur utama (tapi ada iklan).
  • Pilihan belajar bahasanya banyak banget.
  • Materi dibagi ke level kecil, jadi nggak bikin pusing.
  • Ada fitur cerita (Duolingo Stories) buat latihan listening.

Kekurangan:

  • Nggak terlalu detail untuk belajar grammar.
  • Latihan speaking-nya kadang kurang realistis.
  • Ada limit nyawa (heart) di versi gratis.

Gratis atau Berbayar?

Gratis, tapi kalau mau bebas iklan dan dapat fitur tambahan kayak unlimited heart, ada Super Duolingo mulai $13/bulan. Ada juga Duolingo Max yang lebih mahal karena pakai AI buat simulasi percakapan.

2. Babbel – Serius Tapi Tetap Nyaman

Babbel

Kalau Duolingo ibaratnya main game sambil belajar, Babbel ini aplikasi belajar bahasa asing kayak kelas bahasa online yang rapi dan terstruktur. Pilihan bahasanya nggak sebanyak Duolingo (14 bahasa), tapi materi lebih fokus ke percakapan sehari-hari dan grammar.

Kelebihan:

  • Penjelasan grammar jelas.
  • Materi disesuaikan dengan tujuan belajar kamu.
  • Ada latihan listening, speaking, dan writing.

Kekurangan:

  • Mayoritas fitur pentingnya berbayar.
  • Nggak terlalu cocok buat yang belajar santai.

Gratis atau Berbayar?

Cuma pelajaran pertama yang gratis. Setelah itu berbayar, mulai sekitar Rp250 ribuan per bulan, atau lebih murah kalau ambil paket tahunan. Tertarik pakai aplikasi belajar bahasa asing ini?

3. Drops – Cocok Buat Visual Learner

Drops

Kalau kamu tipe orang yang gampang inget sesuatu lewat gambar, Drops ini bisa jadi pilihan aplikasi belajar bahasa asing yang oke banget. Belajar kosakata pakai ilustrasi dan animasi, jadi otak lebih cepat nyambungin kata sama maknanya.

Kelebihan:

  • Visual menarik, nggak membosankan.
  • Banyak bahasa unik, termasuk bahasa daerah.
  • Cocok buat hafalin kata baru dengan cepat.

Kekurangan:

  • Versi gratis aplikasi belajar bahasa asing ini cuma bisa 5 menit belajar per 10 jam.
  • Nggak fokus ke grammar atau percakapan.

Gratis atau Berbayar? Gratis tapi dibatasi. Premium mulai sekitar Rp200 ribuan per tahun.

4. Mondly – Seru Buat Latihan Percakapan

Mondly

Kalau pengen latihan ngomong dan dengerin percakapan asli, Mondly ini aplikasi belajar bahasa asing yang lumayan seru. Ada chatbot, latihan AR/VR, dan bisa belajar sampai 41 bahasa. Nih kelebihan dan kekurangannya aplikasi belajar bahasa asing Mondly:

Kelebihan:

  • Banyak fitur interaktif.
  • Bisa dipakai di VR headset buat pengalaman imersif.
  • Latihan speaking-nya lebih natural.

Kekurangan:

  • Info harga agak sulit dicari.
  • Grammar nggak dijelasin terlalu detail.

Gratis atau Berbayar? Gratis untuk beberapa fitur, premium sekitar Rp180 ribuan per tahun.

5. Memrise – Casual Conversation Expert

Memrise

Kalau tujuan kamu bisa ngobrol santai sama native speaker, Memrise ini juaranya aplikasi belajar bahasa asing. Banyak video asli dari orang lokal yang ngajarin cara ngomong yang biasa dipakai sehari-hari.

Kelebihan:

  • Fokus ke bahasa sehari-hari, bukan textbook.
  • Ada fitur skip kalau kamu udah tahu kosakatanya.
  • Video dari native speaker bikin belajar lebih natural.

Kekurangan:

  • Materi grammar terbatas.
  • Premium lumayan mahal.

Gratis atau Berbayar? Gratis tapi fitur lengkapnya di Pro Membership (mulai Rp200 ribuan per bulan kalau tahunan lebih murah).

6. Busuu – Ada Feedback dari Native Speaker

Busuu - aplikasi belajar bahasa asing

Yang bikin Busuu beda dari aplikasi belajar bahasa asing lainnya adalah sistem review dari pengguna lain yang native speaker. Jadi kalau kamu bikin kalimat atau rekaman suara, mereka bisa kasih komentar langsung.

Kelebihan:

  • Ada feedback langsung dari penutur asli.
  • Materi rapi dan progres bisa dilacak.
  • Cocok buat semua level.

Kekurangan:

  • Premium baru bisa buka semua pelajaran.
  • Kualitas feedback kadang beda-beda.

Gratis atau Berbayar? Gratis untuk basic, premium mulai Rp180 ribuan per tahun.

7. Language Reactor – Belajar Lewat Film/Serial

Language Reactor

Buat kamu yang hobi Netflix-an, Language Reactor ini ekstensi Chrome gratis yang bikin nonton film jadi terasa belajar bahasa asing. Ada subtitle dua bahasa sekaligus, bisa pause, replay, sampai lihat terjemahan kata per kata. Apa aja kelebihan dan kekurangan aplikasi belajar bahasa asing ini?

Kelebihan:

  • Belajar sambil hiburan.
  • Cocok buat latihan listening dan vocabulary.
  • Gratis.

Kekurangan:

  • Butuh Netflix berlangganan.
  • Fokusnya lebih ke pemahaman, bukan grammar.

Gratis atau Berbayar? Gratis (ekstensinya), tapi kalau mau pakai Netflix tetap harus berlangganan.

8. Pimsleur – Fokus Audio Learning

Pimsleur

Kalau kamu sering di perjalanan, Pimsleur ini pas banget buat kamu yang cari aplikasi belajar bahasa asing. Belajarnya fokus audio, jadi bisa sambil nyetir atau naik transportasi umum.

Kelebihan:

  • Latihan listening dan pronunciation intensif.
  • Bisa offline.

Kekurangan:

  • Kurang visual.
  • Berbayar dan lumayan mahal.

Gratis atau Berbayar? Trial gratis 7 hari, setelah itu mulai Rp300 ribuan per bulan.

9. Rosetta Stone – Legend-nya Belajar Bahasa

Rosetta Stone

Udah ada sejak era CD, Rosetta Stone adalah aplikasi belajar bahasa asing yang terkenal karena metode immersive tanpa terjemahan langsung—jadi kamu belajar bahasa seperti anak kecil belajar bahasa ibu.

Kelebihan:

  • Materi lengkap dari pemula sampai lanjutan.
  • Fokus listening dan speaking.

Kekurangan:

  • Harus commit waktu minimal 30 menit per sesi.
  • Berbayar dan harganya lumayan.

Gratis atau Berbayar? Berbayar, mulai sekitar Rp200 ribuan per bulan.

Sebagus apapun aplikasi belajar bahasa asing, kalau perangkat yang dipakai lemot atau sering nge-lag, semangat belajar bisa langsung turun. Makanya, kalau kamu lagi cari laptop yang ringan, baterai awet, dan cukup kencang buat multitasking sambil belajar online, ASUS Vivobook Go 14 (E1404F) layak banget dipertimbangkan.

Dengan prosesor AMD Ryzen™ 3/5, RAM LPDDR5, dan SSD NVMe yang cepat, laptop ini lancar dipakai buat buka Duolingo, Zoom kelas bahasa, sambil nyimak video YouTube atau Netflix. Beratnya cuma 1,38 kg, jadi gampang dibawa-bawa, dan layarnya FHD anti-glare bikin mata nggak cepat capek meski belajar berjam-jam.

Jadi, siapapun kamu—mau yang serius ngejar TOEFL, pengen ngobrol lancar waktu traveling, atau sekadar bisa nyanyi lagu Jepang tanpa salah lirik—kombinasi aplikasi belajar bahasa asing yang tepat plus perangkat yang mumpuni bisa bikin proses belajar jauh lebih seru dan efektif.

Listiorini Ajeng Purvashti

Listiorini Ajeng Purvashti

Leave a Comment