Kalau kamu sekarang lagi kuliah dan mulai mikirin soal karier, pasti udah nggak asing lagi sama istilah CV dan portfolio. Tapi meskipun sering denger, masih banyak banget mahasiswa yang belum tahu perbedaan portfolio dan CV secara jelas. Padahal, ini penting banget buat kamu yang bentar lagi mau lulus, cari magang, atau apply kerja.
Sebagai mahasiswa yang udah biasa semuanya digital dan multitasking, kita dituntut nggak cuma punya skill, tapi juga tahu cara nunjukin skill itu lewat dokumen profesional. Nah, dua dokumen yang paling sering diminta perusahaan adalah CV dan portfolio. Supaya kamu nggak asal kirim dan nggak salah paham, yuk kita bahas tuntas perbedaan portfolio dan CV dari sudut pandang mahasiswa!
Perbedaan Portfolio dan CV
Tujuh perbedaan portfolio dan CV ini bakal bikin kamu paham bahwa keduanya adalah dokumen yang penting kalau mau dilirik HRD. Nah, perbedaan portfolio dan CV ini ternyata emang keliatan banget, dan kamu bisa memahaminya dengan mudah lewat penjelasan di bawah ini:
1. Pengertian: CV Itu Si Biodata, Portfolio Itu Showreel Karya Kamu

Oke, kita mulai bahas perbedaan portfolio dan CV secara definisinya. CV atau Curriculum Vitae itu ibarat biodata lengkap kamu. Isinya data diri, riwayat pendidikan, pengalaman kerja atau organisasi, keterampilan, sampai prestasi yang pernah diraih. CV lebih condong ke “apa yang pernah kamu kerjakan dan pelajari”.
Sedangkan portfolio itu kayak galeri karya kamu. Bukan cuma list pengalaman, tapi bukti nyata dari apa yang udah kamu kerjakan. Misalnya kamu anak DKV, portfolio kamu bisa berisi desain logo, poster, atau UI/UX yang pernah kamu bikin.
2. Tujuan: CV Buat Perkenalan, Portfolio Buat Meyakinkan
Nah, kalau dari definisinya aja udah beda maka ada juga perbedaan portfolio dan CV soal tujuannya. CV dipakai buat ngenalin kamu secara umum ke perusahaan supaya HR bisa tahu latar belakangmu, kamu pernah kerja atau magang di mana, skill apa yang kamu kuasai.
Kalau portfolio, fungsinya buat meyakinkan HR bahwa kamu memang beneran bisa. Jadi kalau kamu nulis “jago desain” di CV, di portfolio kamu kasih lihat buktinya lewat desain yang udah kamu kerjakan.
3. Isi Dokumen: CV Lebih Banyak Teks, Portfolio Lebih Visual

Salah satu perbedaan portfolio dan CV yang paling kelihatan ada di isi dokumennya. CV itu isinya lebih banyak teks dan struktur data, sedangkan portfolio cenderung menampilkan bukti visual dari karya yang udah kamu hasilkan. Jadi, meskipun keduanya sama-sama penting buat keperluan melamar kerja, cara penyampaiannya beda banget.
CV biasanya lebih padat teks. Kamu bakal nemuin:
- Data diri (nama, kontak, LinkedIn)
- Ringkasan profil
- Pendidikan
- Pengalaman kerja / magang / organisasi
- Skill
- Sertifikasi atau penghargaan
Sedangkan portfolio lebih dominan visual. Bisa berisi:
- Contoh karya
- Deskripsi proyek
- Link ke hasil kerja (misalnya GitHub, Behance, blog, atau channel YouTube)
- Testimoni klien (kalau ada)
4. Struktur dan Format: CV Rapi dan Formal, Portfolio Lebih Fleksibel
Dari segi tampilan dan cara penyusunannya, perbedaan portfolio dan CV juga cukup mencolok. CV biasanya punya format yang lebih kaku dan formal—udah ada pakemnya, biasanya berbentuk PDF satu atau dua halaman dengan struktur yang rapi dan informasi yang runut.
Sementara portfolio jauh lebih fleksibel dan bisa kamu kemas sesuai gaya dan kreativitasmu. Mau dibuat dalam bentuk PDF interaktif, website pribadi, atau bahkan carousel Instagram? Sah-sah aja, asalkan tetap rapi dan gampang dinavigasi. Yang penting, tampilannya rapi, mudah dinavigasi, dan menunjukkan karakter kamu sebagai kreator.
5. Penggunaan: CV Wajib, Portfolio Kondisional

Kalau ngomongin soal dokumen yang diminta saat apply kerja, di sinilah perbedaan portfolio dan CV jadi makin kelihatan. CV itu sifatnya wajib dan hampir selalu diminta perusahaan, apapun posisi yang kamu lamar.
Tapi portfolio nggak selalu harus ada, karena biasanya cuma dibutuhkan untuk posisi yang memang menuntut bukti karya nyata—kayak desain, video editing, sampai web development. Jadi, penting banget tahu kapan harus ngirim dua-duanya, dan kapan cukup kirim CV aja.
Kalau kamu apply ke posisi marketing, HR, atau finance, biasanya portfolio nggak terlalu penting. Tapi, kalau pekerjaan yang kamu lamar di bidang kreatif maka biasanya dibutuhkan portfolio.
6. Gaya Penulisan: CV Serius dan Formal, Portfolio Bisa Lebih Personal
Ternyata, perbedaan portfolio dan CV juga ada di bagian gaya penulisan. Karena CV itu dokumen formal, gaya bahasanya harus to the point dan sopan. Jangan pakai bahasa gaul. Hindari kata-kata seperti “gue” atau “aku”, cukup gunakan “saya” kalau dibutuhkan.
Sementara itu, portfolio boleh lebih personal. Kamu bisa cerita soal proses kreatif kamu, tantangan proyek, bahkan tambahkan sedikit storytelling supaya lebih menarik.
7. Durasi Relevansi: CV Bisa Umum, Portfolio Harus Spesifik
CV bisa kamu pakai berulang kali untuk berbagai jenis pekerjaan karena sifatnya umum. Tapi portfolio sebaiknya kamu sesuaikan dengan posisi yang kamu lamar.
Contoh: kalau kamu apply sebagai graphic designer, jangan masukin hasil foto prewedding klien. Tapi masukin desain poster, branding, atau UI yang relevan.
Oke, sekarang harusnya sih kamu udah paham cara bikin portfolio dan CV karena udah tau berbagai perbedaan portfolio dan CV. Tapi, biasanya bikin portfolio itu agak tricky, apalagi kamu anak desain. Jangan sampai mentok karena laptop kamu lemot, ya. Buat mahasiswa kayak kita yang multitasking, butuh laptop yang nggak cuma kuat buat ngetik, tapi juga bisa desain, edit, riset, dan meeting online sekaligus. Jadi, apa solusinya?
Saya rekomendasikan ASUS Zenbook A14 (UX3407). Beratnya cuma di bawah 1 kg, jadi gampang dibawa ke kampus. Udah pakai prosesor Snapdragon® X Plus dan AI Copilot+, cocok buat kamu yang sering buka banyak tab, edit di Canva, sambil dengerin Spotify. Baterainya tahan lebih dari 20 jam, jadi aman buat seharian kerja tanpa colokan.
Kalau kamu butuh yang lebih powerful buat edit video atau desain berat, coba lirik ASUS Gaming V16 (V3607). Layarnya lega, keyboard-nya enak buat ngetik lama-lama, dan performanya siap dipakai sampai kamu lulus dan kerja nanti.
Ingin tahu lebih lengkap rekomendasi laptop ASUS yang oke banget buat bikin portfolio dan CV yang gacor tanpa lag? Cek di sini: 5 Laptop ASUS 10 Jutaan untuk Mahasiswa, Pasti Kencang!